Senin, 22 Desember 2025

Polres Gresik Tetapkan Dua Tersangka Kasus Penyebaran Data Debitur di Aplikasi Go Matel R4

Photo Author
- Jumat, 19 Desember 2025 | 13:26 WIB
Satreskrim Polres Gresik saat rilis kasus aplikasi go matel r4 (Hilmi/klikmedianetwork.com)
Satreskrim Polres Gresik saat rilis kasus aplikasi go matel r4 (Hilmi/klikmedianetwork.com)

Gresik - Satreskrim Polres Gresik menetapkan dua orang tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan dan penjualan data nasabah atau debitur melalui aplikasi go matel R4.

Aplikasi yang berkantor di Gresik ini menyebarkan 1,7 juta data debitur yang kerap dimanfaatkan oleh debt collector atau mata elang ilegal.

Dua tersangka tersebut masing-masing berinisial FE (39) asal Gresik selaku komisaris dan JK (35) selaku IT asal Tuban.

Baca Juga: Polisi Ungkap Fakta Baru! Aplikasi Go Matel Ternyata Memiliki 1,7 Juta Data Nasabah Secara Ilegal dan Diduga Dijual

Keduanya ditetapkan tersangka setelah penyidik Satreskrim Polres Gresik memeriksa empat orang saksi.

"Kami sudah menetapkan dua orang sebagai tersangka atas nama FE dan JK. Kedua tersangka mengungkap data pribadi orang lain dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri dan merugikan orang lain dengan cara memperjual belikan data debitur yang mengalami overdue membuat aplikasi go matel R4," kata Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Arya Widjaya, Jumat (19/12/2025).

Ia melanjutkan, aplikasi tersebut bisa diakses gratis selama tiga kali, kemudian berbasis langganan atau berbayar. Data para debitur ditampilkan di aplikasi tersebut secara lengkap.

Baca Juga: 4 Orang Dimankan Polres Gresik, Buntut Aplikasi Go Matel yang Diduga Menyebar Data Nasabah

"Tiga kali digunakan masih free, lalu berlangganan, aplikasi berlangganan bervariasi, mulai dari 15 ribu sampai ratusan ribu, tergantung berapa lama orang bisa mengakses aplikasi tersebut," tambahnya.

Aplikasi tersebut kerap digunakan sebagai dasar untuk merampas kendaraan seseorang di jalan.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, tersangka FE dan tersangka JK melanggar pidana sesuai Pasal 32 ayat 2 jo. Pasal 48 ayat 2 UU ITE dengan ancaman hukuman 9 tahun jo. Pasal 65 ayat 1 jo. 67 ayat 1 UU no. 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi ancaman hukuman 5 tahun penjara.

Baca Juga: Polisi Amankan 2 Orang Diduga Aplikator Penyebar Data Nasabah di Gresik

Pihaknya saat ini masih melakukan pendalam terkait motif dan dugaan keterlibatan tersangka lainnya.

Kasatreskrim Polres Gresik mengimbau masyarakat agar tidak takut bila menghadapi debt collector ilegal yang kerap beraksi di jalanan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Hilmi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X