Senin, 22 Desember 2025

Polisi Temukan Fakta Baru Kasus Dugaan Investasi Bodong Selebgram Asal Sidayu Gresik

Photo Author
- Jumat, 12 Desember 2025 | 08:43 WIB
Selebgaram asal sidayu gresik memenuhi panggilan penyidik usai ditetapkan tersangka investasi bodong (Hilmi/klikmedianetwork.com)
Selebgaram asal sidayu gresik memenuhi panggilan penyidik usai ditetapkan tersangka investasi bodong (Hilmi/klikmedianetwork.com)

Gresik - Polisi masih melakukan penyelidikan kasus dugaan penipuan dengan modus investasi bodong yang dilakukan tersangka RPS.

Kabarnya, investasi bodong yang diikuti sejumlah korban itu mengakibatkan kerugian hingga mencapai Rp 3 Miliar.

Tersangka yang merupakan selebgram itu awalnya memberikan iming-iming yang menggiurkan untuk menanamkan modal di bisnis Food and Beverage (FnB) yang ia jalankan.

Selebgram asal Sidayu itu membuat akun bisnis di IG lalu mengunggah flyer dengan rincian paket harga. Makin besar modal yang diberikan investor, makin besar pula keuntungan yang dijanjikan.

Baca Juga: Tampil Modis, Selebgram Tersangka Investasi Bodong Sidayu Gresik Penuhi Panggilan Penyidik

"Modal yang ditawarkan antara lima juta sampai lima puluh juta rupiah. Keuntungan dan jangka waktu pengembalian modal bervariasi,tergantung modal yang ditanamkan," kata Kanit Tipidter Satreskrim Polres Gresik, Iptu Komang Andhika Haditya Prabu, Jumat (12/12/2025).

Ia melanjutkan bahwa tersangka menawarkan paket modal Rp 5 juta yang dijanjikan keuntungan menjadi Rp 6,2 juta dengan jangka waktu pengembalian 3 bulan.

Lalu modal Rp 10 juta, untung jadi Rp 13,6 juta, jangka waktu 5 bulan. Modal Rp 20 juta, untung jadi Rp 26 juta, jangka waktu 8 bulan. Modal Rp 50 juta, untung jadi Rp 57 juta, dengan jangka waktu pengembalian 10 bulan.

"Makin banyak modal yang diinvestasikan, maka keuntungan yang dijanjikan pelaku juga makin besar. Tapi unggahan itu sudah dihapus oleh pelaku," tambahnya.

Baca Juga: Pengakuan Korban Penipuan Modus Investasi Bodong di Gresik, Merugi Ratusan Juta hingga Pilih Tempuh Jalur Hukum

Rata-rata korban, lantaran sudah percaya, kembali menginvestasikan uangnya. Sayangnya, pengembalian modal dan keuntungan ini mulai tersendat. Para investor kemudian mulai menagih RPS.

Komang menambahkan, di awal beberapa korban mengaku sempat mendapatkan modalnya kembali plus keuntungan yang dijanjikan. Hal ini membuat RPS dipercaya oleh investor.

"Awalnya memang berjalan lancar. Gerai FnB-nya juga ada sejak 2018, jalan bisnisnya sampai ada 11 gerai. Nah, dari sini pelaku kemudian berusaha menawarkan lagi ke investor, uangnya mau diambil atau mau invest lagi," terangnya.

Belakangan ini, lanjutnya, didapati fakta bahwa uang investor ini diputar, semacam gali lubang tutup lubang begitu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Hilmi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X